Metaphor: ReFantazio – Petualangan Fantasi Baru yang Menyatukan Gaya Persona dan Dunia Politik Nan Magis

Ketika dunia game tengah haus akan inovasi dalam genre JRPG, Atlus hadir dengan sebuah proyek yang langsung memikat perhatian penggemar di seluruh dunia: Metaphor: ReFantazio. Diperkenalkan oleh tim kreatif di balik seri Persona agen sbobet, game ini bukan sekadar JRPG biasa. Ia adalah kombinasi berani antara fantasi politik, dunia paralel yang terstruktur, dan sistem pertempuran yang menggabungkan strategi klasik dengan dinamika modern.

saya tak bisa menahan rasa kagum sekaligus penasaran pada judul ini. Maka mari kita telusuri lebih dalam, mengapa Metaphor: ReFantazio layak dinantikan oleh gamer dari berbagai kalangan—baik pecinta Persona, maupun penggemar RPG fantasi klasik.

Fantasi yang Tak Hanya Magis, Tapi Penuh Intrik Politik

Berbeda dari Persona yang mengambil setting dunia modern dengan elemen supernatural, Metaphor: ReFantazio membawa kita ke kerajaan bernama The United Kingdom of Euchronia, sebuah dunia fantasi yang dibangun di atas konflik kekuasaan dan nilai-nilai spiritual.

Kamu akan bermain sebagai seorang “traveler”, sosok misterius dari luar kerajaan yang terseret ke dalam konflik besar pasca wafatnya sang raja. Sistem politik dunia ini rumit: masyarakat dibagi dalam berbagai kasta dan golongan, dan untuk memilih raja baru, diadakan sebuah turnamen politik—semacam pemilu yang disajikan dalam balutan duel, strategi, dan kekuatan spiritual.

Sistem dunia ini menciptakan narasi yang tidak hanya mengandalkan pertarungan antara baik dan jahat, tetapi juga membahas konsep ambisi, ketidaksetaraan, kepercayaan terhadap pemimpin, dan bagaimana masyarakat menentukan nasibnya sendiri. Sebuah pendekatan yang terasa segar di dunia JRPG yang seringkali terbatas pada trope penyelamatan dunia dari kegelapan.

Dari Persona ke ReFantazio: Warisan Gaya Hidup yang Diperluas

Walau Metaphor: ReFantazio bukan bagian dari seri Shin Megami Tensei maupun Persona, pengaruh keduanya sangat terasa. Kamu masih akan menemukan sistem hubungan antar karakter (bond system), kegiatan harian yang bisa kamu pilih, serta dialog bercabang yang menentukan perkembangan cerita dan kemampuan karakter.

Namun, Atlus mengambil satu langkah lebih jauh: sistem waktu di ReFantazio tidak hanya membatasi aktivitas harian, tapi juga membentuk strategi bermainmu. Alih-alih memilih hanya pergi ke kafe atau pelatihan, kamu bisa merencanakan strategi politik, menyusup ke markas musuh, atau mempelajari ilmu sihir di perpustakaan.

Ini membuat setiap waktu luang menjadi penting. Setiap keputusan bisa membantumu membentuk koalisi, memperdalam hubungan dengan NPC, atau bahkan menghindari pengkhianatan dari dalam partai politikmu sendiri.

Sistem Pertarungan: Dinamika Baru, Gaya Lawas yang Dimodernisasi

Satu elemen yang benar-benar menunjukkan evolusi Atlus adalah sistem pertarungan di Metaphor: ReFantazio. Pertarungan tidak lagi sepenuhnya turn-based, tetapi menggabungkan elemen waktu nyata dan strategi berbasis giliran. Kamu bisa mengeksekusi serangan cepat untuk menjatuhkan musuh sebelum pertempuran dimulai, lalu memasuki mode strategi untuk mengatur posisi party, menggunakan magic, atau memanggil Archetypes—entitas spiritual yang menjadi fondasi kekuatan karakter.

Setiap karakter utama memiliki Archetype yang bisa diubah atau dikembangkan berdasarkan pengalaman dan keputusan cerita. Ini mirip dengan sistem Persona, namun lebih fleksibel dan bisa disesuaikan dengan gaya bermain yang kamu inginkan—baik sebagai tank, penyihir, penyerang cepat, maupun pendukung.

Kombinasi real-time dan turn-based ini membawa nuansa taktis yang menyegarkan. Kamu tidak bisa lagi hanya mengandalkan satu strategi serangan, karena musuh bisa menyerang lebih dulu jika kamu tidak siap.

Visual dan Dunia yang Menakjubkan

Tidak seperti dunia realis dalam Persona, Metaphor: ReFantazio menampilkan dunia penuh warna, namun tidak meninggalkan kesan gelap dan politis. Desain karakternya masih membawa gaya khas Soejima Shigenori—dengan campuran kostum abad pertengahan, jubah penyihir, dan armor berkilauan—tapi diberi sentuhan modern seperti aksesori urban dan ekspresi wajah yang sangat mendetail.

Lingkungan dalam game ini dirancang dengan detail tinggi. Dari kastil terapung, reruntuhan kota suci, hingga hutan berkabut yang dihuni makhluk gaib, semuanya dirancang dengan suasana yang sinematik. Bahkan cutscene disajikan layaknya film anime berkualitas tinggi, memperkuat emosi dalam cerita dan keputusan yang kamu ambil.

Karakter: Kekuatan Emosional dalam Cerita

Seperti Persona, kekuatan utama Metaphor: ReFantazio terletak pada karakter dan hubungan mereka. Masing-masing karakter memiliki motivasi pribadi, kepercayaan politik, bahkan rahasia yang bisa membelokkan arah cerita.

Beberapa karakter yang telah diperkenalkan antara lain:

  • Strohl: Ksatria muda dari keluarga bangsawan, sangat taat pada nilai-nilai kehormatan dan kerajaan. Namun diam-diam ia mempertanyakan sistem kasta yang ada.
  • Hulkenberg: Petarung wanita dari suku gurun yang memperjuangkan hak rakyat kecil. Ia sangat vokal terhadap korupsi dalam sistem pemilihan.
  • Heismay: Ahli sihir dari lembaga spiritual, karakternya penuh teka-teki dan tampaknya punya hubungan dengan masa lalu dunia Euchronia.

Sama seperti sistem Social Link atau Confidant, membangun kepercayaan dan menyelesaikan quest pribadi mereka akan memberikan kekuatan baru, serta membuka berbagai kemungkinan di akhir cerita.

Musik yang Epik dan Emosional

Tidak bisa dibicarakan tanpa menyebut komposer legendaris Shoji Meguro, yang kembali ke proyek ini setelah lama mengerjakan franchise Persona. Musik dalam Metaphor: ReFantazio memadukan orkestrasi epik, beat modern, dan nada-nada spiritual khas fantasy Jepang.

Track pertarungan dipenuhi drum agresif dan dentuman brass, sementara musik kota terdengar tenang dengan petikan senar dan vokal latar yang mengalun. Ini adalah soundtrack yang tak hanya mendampingi gameplay, tapi mengangkat atmosfer permainan ke tingkat emosional yang lebih tinggi.

Kebebasan Pemain dan Narasi Non-Linear

Atlus menekankan bahwa Metaphor: ReFantazio akan memiliki “narasi yang bisa dikendalikan oleh pemain.” Tidak hanya pada percabangan akhir cerita, tapi juga dalam cara kamu menyusun aliansi politik, mengembangkan Archetype, dan mempengaruhi persepsi rakyat terhadap karaktermu.

Apakah kamu akan menjadi pemimpin yang tegas dan karismatik? Atau seorang idealis yang lebih memilih kebenaran daripada kemenangan? Semua itu bergantung pada pilihanmu—dan setiap keputusan akan berdampak jangka panjang.

Kesimpulan: Harapan Baru bagi JRPG Modern

Metaphor: ReFantazio bukan hanya penerus spiritual Persona — ia adalah evolusi genre JRPG yang mencampur elemen klasik dengan pendekatan modern. Dunia baru, sistem politik yang matang, karakter emosional, dan gameplay yang menantang membuatnya salah satu game yang wajib dinantikan di tahun rilisnya.

Bagi penggemar Atlus, ini adalah mimpi yang menjadi nyata. Bagi pendatang baru, ini adalah gerbang emas untuk masuk ke dalam dunia RPG yang lebih dalam, lebih cerdas, dan lebih magis.